Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada 2021, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen.
UMKM juga mampu
menyerap 97 persen
dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga
60,42 persen dari
total investasi di Indonesia.
Padahal,
di tengah pandemi Covid-19 yang berkecamuk, pelaku UMKM menghadapi
tantangan dari berbagai sisi, seperti
gangguan dalam rantai pasokan, menurunnya permintaan lokal dan internasional,
perubahan perilaku konsumen, serta
kekurangan tenaga kerja.
Baca juga: Solusi Schneider Electric Bantu Wujudkan Digitalisasi Rumah Sakit di Indonesia
Sebagian
besar pelaku UMKM mungkin telah mengetahui
pentingnya mempersiapkan usaha mereka untuk menghadapi kondisi-kondisi tidak
terduga, tetapi
tidak banyak yang bersiap untuk mengantisipasi terjadinya krisis global pandemi.
Oleh karena itu, pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi adalah
pentingnya menerapkan sistem manajemen risiko yang memberikan ruang lebih untuk
fleksibilitas dan desentralisasi pada seluruh proses operasional, termasuk
model rantai pasokan.
Schneider Electric pun mengajak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk membangun infrastruktur digital guna mendukung transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan. Schneider Electric menggunakan istilah Electricity 4.0.
Baca juga: Peran Schneider Electric dalam Menuju Tujuan Keberlanjutan
Electricity 4.0 mengombinasikan listrik dengan teknologi digital. Dalam Electricity 4.0, automasi menjadi kunci dalam mengakselerasi bisnis.
Kondisi
saat ini memang tengah berangsur pulih. Aktivitas ekonomi mulai kembali bergejolak.
Pelaku usaha juga mulai mencari peluangnya untuk melesat dengan meramu ulang
strategi bisnis. Namun, pelaku usaha perlu mengingat pelajaran penting dari
krisis Covid-19.
Keberhasilan
perusahaan bertahan dalam jangka waktu panjang di masa krisis terletak pada
kemampuan perusahaan untuk cepat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ketahanan
bisnisnya.
Baca juga: Indonesia dan Prancis Berkolaborasi Tingkatkan Kualitas Lulusan SMK
Elektrifikasi, automasi
bisnis, dan
digitalisasi proses kerja bukanlah sebuah opsi, melainkan sebuah kebutuhan yang cepat atau
lambat harus diterapkan.
Pertanyaan
selanjutnya adalah apa yang harus dipahami pelaku UMKM agar transformasi
digitalnya dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi bisnisnya. Menurut
Schneider Electric, berikut langkah yang mesti dilakukan pelaku UMKM.
1. Dukungan pasca-implementasi
Salah
satu contohnya adalah mengakomodasi proses produksi agar lebih tepat
waktu. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas
dan konsistensi yang lebih tinggi.
Alhasil,
Anda bisa menghemat biaya atau meningkatkan kapasitas, meningkatkan
waktu untuk melakukan riset pasar, meningkatkan reputasi
Anda sebagai pemasok, dan fokus pada peningkatan keselamatan serta kesehatan
di lingkungan kerja.
2. Tentukan area yang membutuhkan teknologi automasi
Pelayanan
berupa dukungan dan pemeliharaan sangat penting. Apakah penyedia
teknologi automasi yang Anda gunakan memberikan garansi? Apakah ada ketersediaan suku cadangdan bantuan teknis
saat dibutuhkan? Apakah
terdapat pra-pelatihan terkait kompetensi yang dibutuhkan dan apakah ada kursus sertifikasi yang
dapat diambil
untuk menjadi bagian dari proses automasi? Terdapat beberapa
tahapan dalam
implementasi dan setiap tahapan
berperan penting.
3. Rasakan manfaat dari sekecil apapun
Langkah pertama adalah melakukan identifikasi proses dalam rantai produksi. Terapkan digitalisasi mulai dari hal terkecil dan rasakan manfaatnya. Anda perlu melibatkan tim dalam tahap perencanaan dan implementasi ini.
Dengan cara ini, Anda akan memberikan energi positif bagi mereka untuk menjadi bagian dari proses transformatif yang pada akhirnya akan meningkatkan keterampilan dan pola pikir mereka.
Sebagai
perusahaan yang fokus pada transformasi digital dalam pengelolaan
energi dan automasi, Schneider Electric telah banyak
membantu pelaku usaha dalam perjalanan transformasi digitalnya.
Baca juga: Mengapa Hannover Messe Menjadi Pameran Terpenting di Dunia?
Schneider Electric memiliki Automation Starter Pack yang mencakup layanan, hardware, dan software untuk UMKM, yaitu SME Jumpstart Automation Package.
SME Jumpstart Automation Package memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dan pemantauan berbasis cloud untuk meningkatkan
manajemen serta
pemeliharaan mesin.
Teknologi
tersebut juga membantu pelaku UMKM memulai perjalanan automasinya, mulai dari
mendigitalisasi database berbasis hardcopy menjadi database
online, memungkinkan pelacakan kinerja secara jarak jauh, hingga membantu
UMKM
memastikan bahwa proses transformasi mereka berkelanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar