Percaya atau tidak, digitalisasi dalam industri telah banyak mengadopsi aplikasi berbasis artificial intelligence (AI). Bisa dibilang, disrupsi teknologi menjadi salah satu faktor dalam mencapai transformasi digital. Teknologi AI pun punya peran tersendiri dalam hal ini.
Selain cerdas, teknologi AI juga harus bermanfaat. Dengan
prinsip ini, AI perlu dibangun dan diterapkan untuk menghasilkan data yang
berkontribusi meningkatkan pengambilan keputusan, produktivitas, dan efisiensi
untuk bisnis dan industri.
Perlu diketahui, bisnis tidak hanya mengenai tantangan
rantai pasokan dan kekurangan kompetensi tenaga kerja. Industri juga dituntut untuk
memikul tanggung jawab pengurangan emisi karbon.
Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Schneider Electric Dukung Kampanye #BreakTheBias
Semua itu mendorong industri untuk merespons dengan merencanakan
kembali lanskap bisnis mereka. Mereka tahu bahwa meletakkan dasar untuk bisnis
yang berkelanjutan melalui transisi energi dengan AI sebagai enabler adalah cara mengatasi tantangan dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.
Transisi energi bisa cepat, jika dikoordinasikan, untuk
mencapai tujuan net-zero. Namun, transisi
ini membutuhkan investasi yang signifikan dan AI dapat berkontribusi secara
substansial untuk mempercepat transisi energi yang andal serta berbiaya rendah.
Bagi Schneider Electric, tujuan tersebut dapat diraih dengan
menghadirkan perangkat lunak dan layanan inovatif dalam membantu perusahaan
lain dalam mewujudkan integrasi automasi perangkat lunak berbasis data.
Baca juga: Rumah Hemat Energi, Bagaimana Cara Membangunnya?
Berdasarkan agenda keberlanjutan serta kebutuhan untuk
mempercepat dekarbonisasi dan meningkatkan efisiensi, energi dan automasi perlu
berjalan dalam lingkungan data yang sama.
Integrasi itu terbukti memberikan manfaat langsung berupa
penghematan Capex perusahaan hingga 20 persen, penghematan penggunaan energi
proses hingga 10 persen, pengurangan waktu henti hingga 15 persen, dan
peningkatan profitabilitas hingga 3 persen.
Kebutuhan untuk mendorong keberlanjutan dan efisiensi di
tingkat perusahaan menjadikan manajemen perusahaan lebih terintegrasi.
Sumber daya dan data yang dulunya dikelola di masing-masing
lokasi, kini terintegrasi dan dikelola di pusat operasi terpadu dengan tujuan
untuk menghemat Capex serta mencapai keberlanjutan di samping meningkatkan
efisiensi.
Baca juga: Segudang Manfaat Edge Computing, Salah Satunya untuk Melindungi Lingkungan
Prasyarat untuk tren integrasi besar ini adalah
digitalisasi. Digitalisasi memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan situs
mereka dan seluruh rantai pasokan untuk mendapatkan visibilitas dan kontrol
yang lebih baik atas kinerja sebuah sistem.
Digitalisasi juga meningkatkan efisiensi kinerja dan
memfasilitasi transisi energi. Peluang untuk mendorong keberlanjutan terletak
pada penerapan berbagai teknologi digital. Kesinambungan bisnis dan terobosan
masa depan di seluruh industri bergantung pada pemanfaatan teknologi guna
mengatasi berbagai tantangan.
0 komentar:
Posting Komentar