Industri kesehatan jadi salah satu sektor yang mengalami disrupsi akibat masifnya perkembangan teknologi digital. Kini, semua orang bahkan menginginkan pelayanan kesehatan yang lebih mudah, cepat, dan tepercaya.
Guna mewujudkannya, banyak rumah sakit di Indonesia sudah dan beberapa mulai memanfaatkan teknologi digital untuk semua pelayanannya.
Pasien yang ingin bertemu dokter, mencari kamar rawat, mengantre saat
membayar administrasi, atau menebus obat kini bisa dilakukan hanya dengan
sentuhan jari di layar gadget.
Baca juga: Begini Cara agar Listrik di Rumah Sakit Tidak Anjlok
Untuk
mendukung penggunaan teknologi digital dalam pengoperasiannya, rumah sakit perlu
memikirkan perencanaan digitalisasi infrastruktur. Manajemen rumah sakit juga
harus memiliki perencanaan mekanikal dan elektrikal yang terintegrasi.
Rumah sakit harus memastikan suplai listrik yang memadai
tanpa adanya gangguan, pengaturan sistem tata udara yang baik, dan perencanaan
pemeliharaan berkala terhadap sarana serta prasarana rumah sakit.
Selain itu, rumah sakit juga perlu memberikan jaminan
keselamatan terhadap pasien dari bahaya listrik dan kebakaran. Sebab, hal
tersebut merupakan tujuan utama dalam digitalisasi infrastruktur rumah sakit.
Baca juga: Wow! Schneider Go Green 2021 Hasilkan 200 Lebih Ide tentang Pengelolaan Energi dan Automasi
Perencanaan-perencanaan itu hanya dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan seluruh sistem sehingga dapat menciptakan satu kumpulan data yang dapat dianalisis secara
menyeluruh.
Dengan berbagai data yang dimiliki, rumah sakit dapat
melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya kegagalan yang
berdampak terhadap keselamatan pasien dan tenaga medis.
Country Segment Business Leader, Healthcare, and Real Estate
Schneider Electric Indonesia Ferry
Kurniawan berpendapat, ada tiga hal utama yang dapat terbantu berkat adanya
digitalisasi di rumah sakit, yakni keselamatan pasien, pengalaman pasien, dan
produktivitas staf.
Baca juga: Menilik Potensi Indonesia di Bidang Ekonomi Digital
“Sistem
yang baik harus dapat menjangkau parameter patient
safety. Selain itu, pengalaman pasien juga dapat meningkat dengan adanya
teknologi. Pasien dapat dilayani, dirawat, dan keluar dengan cepat berkat
penggunaan teknologi digital di rumah sakit,” kata Ferry.
Digitalisasi
juga dapat meningkatkan produktivitas staf dan meningkatkan profitabilitas
rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit dapat memanfaatkan teknologi digital,
seperti EcoStruxure for Healthcare dari Schneider Electric.
Ferry
menjelaskan, EcoStruxure for Healthcare didesain dengan sistem platform terbuka
berbasis internet of things (IoT) untuk
mendorong transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi.
Platform EcoStruxure
itu memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh infrastruktur rumah
sakit melalui real-time monitoring, mobile insight, kemampuan digital twin, dan manajemen risiko yang
proaktif.
Dari segi efektivitas, arsitektur EcoStruxure for Healthcare dapat meningkatkan daya uptime listrik sampai 15 persen, meningkatkan keandalan dan keamanan aset hingga 20 persen, serta mengurangi troubleshooting listrik hingga 20 persen.
Dalam hal
manajemen gedung, EcoStruxure for Healthcare juga memungkinkan manajemen rumah
sakit melakukan efisiensi operasional dengan pengontrolan sistem tata udara
secara otomatis dan berkala di seluruh ruangan.
Hal itu
untuk memastikan temperatur, sirkulasi, tekanan ruangan, dan kelembaban udara
terjaga guna mencegah terjadinya penyebaran dan perkembangbiakan virus di
lingkungan rumah sakit.
0 komentar:
Posting Komentar