Schneider Electric mengumumkan temuan survei Tech Research Asia (TRA) tentang edge computing di Asia Pasifik.
Adapun konteks dari survei tersebut membahas keadaan TI pada era sekarang, tujuan dan penggunaan edge computing, serta panduan di masa mendatang. Laporan ini juga membahas insight terhadap edge computing pada lima segmen industri secara lebih mendalam.
Senior Vice President Schneider Electric untuk Asia Timur
dan Jepang, Benoit Dubarle mengatakan, laporan terbaru TRA menunjukkan alasan
utama para pemimpin TI mengadopsi edge
computing adalah untuk mengatasi masalah bandwidth dan latensi.
“Hal ini menunjukkan fakta lebih lanjut terkait manfaat signifikan
dalam menerapkan solusi edge dalam
lingkungan bisnis saat ini di mana kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi
menjadi keunggulan kompetitif,” ucap Benoit.
Manfaat edge computing
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 72 persen responden
yang telah mengadopsi edge computing
melihat manfaat dalam pengurangan biaya TI, diikuti dengan penurunan biaya
operasional sebanyak 46 persen dan peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 34
persen.
Sektor pendidikan tinggi menempati urutan teratas dengan jumlah
68 persen sebagai sektor yang telah mengadopsi edge computing.
Baca juga: Lebih Penting Mana di Sektor Industri Manufaktur, Tim IT atau OT?
Demikian pula di sektor healthcare.
Sekitar setengah dari responden di industri ini menyatakan telah mengadopsi edge computing. Sejumlah 80 persennya
adalah pengguna yang sudah ada dari beberapa bentuk layanan cloud computing.
Salah satu alasan utama pemanfaatan teknologi edge computing adalah berkurangnya
masalah bandwidth dan latensi,
memenuhi kewajiban terhadap aspek keamanan, serta meningkatkan efisiensi biaya.
Di sektor layanan keuangan, preferensi terhadap komputasi edge cukup tinggi. Sebanyak 63 persen institusi layanan keuangan di Asia Pasifik menyatakan telah mengadopsi edge computing.
Secara keseluruhan, penggunaan edge computing di Asia Pasifik melihat penurunan biaya TI dan operasional yang berdampak terhadap peningkatan bisnis yang berkisar rata-rata 5-10 persen.
Adopsi edge computing
Terkait adopsi pasar, sekitar 28 persen pemimpin TI di kawasan
Asia Pasifik menyatakan bahwa mereka memanfaatkan edge computing di berbagai lokasi dengan tambahan pengguna baru
sebanyak 38 persen dalam 24 bulan ke depan. Hal ini juga diharapkan dapat
mendorong peningkatan jumlah lokasi dari rata-rata 7 lokasi menjadi 11 lokasi.
Baca juga: Transformasi Digital, Industri Pabrik Wajib Pakai Teknologi EcoStruxure Plant Advisor
Sebanyak 39 persen responden perusahaan di Indonesia
menyatakan bahwa mereka sudah mengadopsi edge
computing. Sedangkan sekitar 40 persen lainnya u baru mengenal, tetapi
memahami konsepnya.
Adapun beberapa tujuan utama pemanfaatan edge computing bagi perusahaan, di antaranya:
- Solusi edge memberikan pengalaman yang lebih baik dan memungkinkan pelanggan mengakses data dan aplikasi dengan lebih aman dan cepat.
- Dapat mengurangi latensi dan memungkinkan karyawan menjadi lebih produktif, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi IoT terbaru yang menekankan pada fungsionalitas.
- Memungkinkan pemeliharaan peralatan dan mesin secara proaktif, memantau kinerja gedung dan aset, serta memastikan pemantauan keamanan CCTV secara real-time.
0 komentar:
Posting Komentar