Perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan
energi dan otomasi, Schneider Electric, menyarankan sektor manufaktur agar
segera beradaptasi menghadapi kondisi new
normal dengan memanfaatkan teknologi revolusi industri 4.0.
Dalam merencanakan strategi digital yang efektif dan
terukur, pelaku industri perlu mengidentifikasi permasalahan dan tantangan
utama dalam menjalankan operasional di kondisi new normal.
Salah satu kondisi new normal yang menjadi tantangan bagi sektor manufaktur adalah tuntutan menjalankan kebijakan remote working. Agar dapat menjalankan remote working yang efektif dan produktif, manajemen perusahaan juga perlu memperhatikan beberapa tantangan berikut.
- Menyediakan akses internet yang aman untuk seluruh karyawan
- Memberikan kemudahan akses data real-time secara digital untuk membantu pekerjaan karyawan
- Mempertahankan interaksi komunikasi dan koordinasi antarsesama karyawan dan dengan mesin agar tetap berjalan
- Menyediakan fasilitas dan teknologi pendukung untuk mengakomodasi ketiga hal tersebut
Cluster President Indonesia dan Timor Timur SchneiderElectric Xavier Denoly menjelaskan, digitalisasi atau teknologi revolusi
industri 4.0 dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut dan memungkinkan
pelaku industri mencapai tingkatan baru dalam produktivitas operasional dan
efisiensi energi.
“Digitalisasi bahkan dapat mengubah kondisi krisis menjadi
peluang. Perusahaan yang memiliki skenario dan prosedur mitigasi yang
terstruktur, akurat, dan real-time
dalam kondisi krisis akan memperoleh kepercayaan dan keyakinan penuh dari pelanggan
untuk tetap berbisnis. Karyawan juga dapat terus fokus bekerja dan mencapai
hasil yang maksimal,” ujar Xavier.
Oleh karena itu, diperlukan platform digital yang
menggabungkan advanced analytics dan
konektivitas jarak jauh guna memberikan visibilitas penuh bagi perusahaan untuk
mengidentifikasi potensi kerentanan.
Baca juga: Schneider Electric: Perlunya Optimalisasi Peran Data Center yang Efisien dan Sustainable
Dengan memanfaatkan analisis data, pelaku industri dapat
menghadapi dan meminimalisasi dampak dari ancaman yang tiba-tiba terjadi.
Digitalisasi dan kemampuan pengoperasian jarak jauh juga menawarkan peluang
bagi pelaku industri untuk tetap beroperasi dan bertahan selama krisis.
Tidak hanya itu, manajemen jarak jauh yang menggabungkan cybersecure remote access dan augmented reality memungkinkan operator
pabrik untuk terus menyesuaikan proses, melakukan pemeliharaan, dan membuat
keputusan operasional dengan analisis data yang real-time untuk mendorong efisiensi bahkan ketika akses fisik ke
area pabrik dibatasi atau tidak dimungkinkan.
Menurut Xavier, dalam memilih solusi digital, pelaku industri perlu mencari solusi open platform dengan fitur-fitur yang komprehensif, terintegrasi, dan dilengkapi dengan sistem keamanan siber yang terbaik.
Solusi EcoStruxure dari Schneider Electric memungkinkan fleksibilitas dan interoperabilitas, membantu pelaku industri meningkatkan produktivitas, efisiensi, mendorong pertumbuhan dan menjaga keberlangsungan bisnis.
Solusi EcoStruxure juga dapat meningkatkan keandalan performa peralatan dan mesin pabrik hingga 50 persen, meningkatkan keamanan dan keselamatan pekerja hingga 25 persen, dan mengurangi jejak karbon hingga 50 persen.
Pabrik pintar Schneider Electric di Batam dan Cikarang
sendiri telah menggunakan solusi EcoStruxure dan dapat menjadi bukti bagaimana
transformasi digital bisa meningkatkan ketahanan dan memberikan kemampuan
adaptasi yang cepat bagi manajemen dalam merespons perubahan.
Berikut adalah beberapa teknologi pabrik pintar SchneiderElectric yang mendukung remote working secara efektif dan produktif:
- Real-time monitoring dengan EcoStruxure Building Operation & Power Monitoring Expert yang dapat membantu facility manager mengelola konsumsi energi di pabrik.
- Real-time Access/Control dengan remote application EcoStruxure Secure Connect Advisor & AVEVA Insight yang memungkinkan facility manager melakukan kontrol terhadap peralatan dan mesin untuk menjaga kecepatan respons tim maintenance dan quality control melakukan trouble shooting terhadap masalah yang terjadi di di pabrik serta memantau parameter kinerja di pabrik.
- Remote FAT (final acceptance tests) yang mengizinkan perusahaan dapat tetap memberikan layanan yang transparan dan berinteraksi dengan kustomer meskipun dalam kondisi remote working. Teknologi Remote FAT juga memungkinkan pengetesan produk jarak jauh sehingga kustomer tidak perlu datang ke lokasi pabrik.
- Connected Asset membuat aset-aset kritikal yang ada di pabrik dapat tetap dipantau kinerjanya untuk menjaga produktivitas.
“Sekarang saat yang tepat bagi sektor manufaktur untuk
melakukan percepatan transformasi digital dalam menghadapi kondisi new normal pascapandemi. Perusahaan
dituntut untuk dapat memfasilitasi kebutuhan bekerja secara jarak jauh dengan
tetap aman, lebih transparan, dan lebih visual agar karyawan dapat bekerja
dengan produktif serta efisien,” ujar Xavier.
Dengan demikian, percepatan transformasi digital dapat
dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas tiap-tiap
perusahaan.
“Schneider Electric siap menjadi mitra para pelaku industri
dalam melakukan percepatan tersebut,” terang Xavier.
0 komentar:
Posting Komentar