“Lek, kapan main ke Temanggung? Main sini mumpung lo masih nganggur kan” Ajak seorang kawan ke gue sambil ngejek gue nganggur, padahal sendirinya juga masih nganggur.
Lalu gue buka kalender di hp. Wah boleh juga nih pas libur weekend sebelum 17 Agustusan main ke sana. Tepatnya tanggal 12-18 Agustus 2016. Dalam waktu seminggu itu gue manfaatkan untuk mengunjungi Temanggung, Jogja, Solo, dan Karanganyar. Tapi di postingan kali ini gue mau fokus ngebahas trip gue di Temanggung. Yossssha!
By the way, kalian semua tau kan Temanggung ada di mana? Temanggung itu ada di Provinsi Jawa Tengah, letaknya tepat berada di jantung Jawa Tengah alias di tengah-tengahnya. Cara mudah untuk menuju ke sini dari Jakarta adalah dengan naik kereta/pesawat ke Semarang atau Jogja terlebih dahulu.
Dari kedua kota itu, tinggal naik bus saja ke Temanggung. Taraaa sampe deh! Cuaca di Temanggung sejuk-sejuk gitu, soalnya memang letak geografisnya yang berada di daerah pegunungan. Terdapat dua gunung kembar yang cukup terkenal di Kabupaten ini, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
Gunung kembarrrrrrr. It’s real! Kirain cuma ada di itunya nganu (?). Kemudian digaplok, plak!
Terus kalo udah sampe Temanggung, kemana lagi? Wisata yang paling ngehits saat ini di Temanggung itu adalah Wisata Alam Posong. Atraksinya melihat golden sunrise. Tiket masuknya paling cuma Rp. 5,000-10,000an. Tapi pasti rame~ Mending ikut gue aja yuk ke 3 wisata anti-mainstream di Temanggung. Tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis loh. Let's goooo!
Baca juga:
1. Bermain Air di Sendang Sengon
Endra, kawan yang di awal gue ceritakan, mengajak pula teman-temannya (Nanda, Ucup dan Ganda) untuk ikut serta dalam perjalanan ke Sendang Sengon ini. Sebuah kolam alami yang terletak di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngadirjo, Temanggung.
Konon, kolam alami ini dibuka sejak tahun 1998. Fungsi utama kolam ini adalah untuk sumber air bersih untuk kebutuhan warga setempat seperti air minum (bersih karena dari mata air), mengairi sawah, mandi, dan cuci (dialiri ke sungai yang melewati rumah-rumah warga).
Tepat di sebelah kolam, terdapat sebuah pohon beringin yang cukup besar. Pohon ini kami manfaatkan untuk menggantungkan hammock. Hammock-an sambil menatap pemandangan sawah dan pegunungan dari kejauhan itu merupakan terapi alami yang ampuh untuk membuang hal negatif.
Selain bergelantungan di hammock, tentu saja berenang di kolam air yang sejuk dan bening kehijauan ini merupakan hal yang harus dilakukan. Kedalaman sendang sengon ini sekitar 3 meter.
Saran gue buat yang jomblo kalo mau ke Sendang Sengon harus tetap tabah ya. Soalnya di sana banyak local youth alias pemuda lokal yang pacaran di tempat ini hahaha. Kebanyakan sih anak-anak SMA yang abis pulang sekolah. Duh dek, bukannya pulang aja, bantuin bapak ibu di rumah~
2. Mengunjungi Pemukiman Mataram Kuno di Situs Liyangan
Situs Liyangan dulunya merupakan area pertambangan yang terletak di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Tepat berada di kaki Gunung Sindoro, dan masih satu kecamatan dengan Sendang Sengon.
Sewaktu masih mejadi area pertambangan pasir, tepatnya pada tahun 2008 para penambang menemukan bebatuan yang mirip dengan dengan arca suatu candi. Hal ini membuat pemerintah setempat memberhentikan aktifitas penambangan dan mendatangkan tim arkeologi dari UGM.
Setelah diteliti ternyata area Situs Liyangan merupakan wilayah pemukiman pada zaman Mataran Kuno sekitar abad ke-9. Kerennya lagi ya, konon area pemukiman dan Candi Liyangan ini lebih besar dari area Candi Borobudur loh!
Ketika kami mengunjungi Situs Liyangan ini, tidak terlihat aktifitas apapun, baik dari tim peneliti maupun penggali. Hanya ada 2 orang petugas di pos jaga. Kami pun bertanya-tanya mengenai sejarah Situs Liyangan ini.
Pemukiman zaman Mataram Kuno cuy |
Apa jadinya ya kalau Situs Liyangan ini berhasil direstorasi seutuhnya?
3. Bersantai di Hutan Rasamala (Lokawisata Walitis)
Main di kolam (ceklis), di candi juga (ceklis), sekarang saatnya main di hutan + gunung! Kayaknya spot hutan + gunung gak bakal susah ya dicari di Temanggung. Tapi gue mau merekomendasikan sebuah hutan yang berada di lereng Gunung Sumbing. Hutan ini cukup istimewa kalau dilihat dari isinya.
Pohon Walitis |
Di hutan ini terdapat pohon terbesar di lereng Gunung Sumbing. Nama pohon ini adalah pohon walitis, tinggi pohon ini mencapai 30 meter dengan diameter batang 7,5 meter. Konon pohon ini tumbuh dari tongkat seorang pengikut wali, Ki Ageng Makukuhan. Wiiiiiw.
Selain pohon walitis, yang unik dari hutan ini adalah tumbuhnya pohon rasamala yang kebal terhadap api. Pohon rasamala ini sangat bermanfaat karena bisa menahan lajur api pada saat kebakaran hutan di lereng Gunung Sumbing.
Hal apa yang bisa dilakukan di hutan ini? Tentu saja selain melihat pemandangan kedua pohon tersebut, lo juga bisa trekking mendaki ke Gunung Sumbing. Kalau gak ada niatan muncak, ya cukup bersantai-santai menikmati suasana hutan dengan bergelantungan di hammock.
Jalur trekking-nya asikkk |
Ngomong-ngomong, apa diantara ketiga tempat ini ada yang udah pernah lo kunjungin? Gimana pendapat lo tentang ketiga tempat ini di Temanggung? Komen di kolom komentar yaaaak, kita saling sharing.
Temanggung Asoy, ada beberapa lagi yang belum dijelajahi, wahahaha
BalasHapusNext time kita jelajahi lebih jauh Temanggung dan belahan bumi lainnya pak hahaha
Hapushutannya enak banget buat istirahat ya cuma kelihatannya jauh.. hhe
BalasHapustempat-tempat wisata yang sangat menarik sekali, terimakasih infonya..
BalasHapuswah temanggung punya banyak spot wisata *bookmark*
BalasHapuswww.travellingaddict.com
Yoihhh bang silakan eksplor Temanggung yeahh
Hapuswah enaknya kapan ya punya temen yang ada jiwa petualangnya..
BalasHapusMulai dari perjalanan sendiri kak
HapusAsiyaaaap thanks infonya
BalasHapus