|
Selamat datang! |
Tinky Winky....Dipsy....Laa Laa....Po....
Masih ada yang ingat serial anak dengan karakter 4 boneka lucu itu? Mungkin yang angkatan 90an ke atas pasti tau, dong? Yup, Teletubbies!!! Sumpah dulu gue gak ngelewatin setiap episode-nya yang dulu ditayangin setiap hari minggu di tv yang berlogo ikan terbang. Gue juga bermimpi untuk bisa mengunjungi Teletubbyland!! Bukit-bukit setengag lingkaran dengan rumah lucu yang berbentuk setengah lingkarang juga. Kalau untuk bukit, di Indonesia cenderung mudah menemukannya. Tapi bagaimana kalau rumah seperti itu? Hmm yang gue tahu, rumah berbentuk setengah lingkaran ada di Papua dengan rumah Honai-nya dan di kutub utara dengan rumah Iglo-nya. But I want the real Tuletubbies house!
|
Galeri Rumah Dome |
Mimpi itu pun terwujud hari ini (
Jum'at, 3 April 2015). Sebenarnya 2 tahun lalu gue sudah tahu bahwa di Jogja ada pemukiman Rumah Teletubbies. Tapi selalu lupa dan baru sempat berkunjung hari ini. Sangat mudah untung menuju ke rumah Teletubbies itu. Kalian pasti tahu Candi Ratu Boko, bukan? Nah menuju ke selatan, terussss saja sampai pertigaan yang terdapat petunjuk arah 'Pemukiman Rumah Teletubbies'. Nah itu tempatnya! Ikuti petunjuk itu, karena sangat mudah karena terdapat petunjuk arah di setiap tikungan.
Setiap orang yang berkunjung ke tempat ini dikenakan biaya retribusi Rp.3000 per orang dan untuk parkir motor Rp.2000, Di sana gue manfaatkan untuk bercengkrama dengan salah satu penduduk Rumah Teletubbies, yaitu Mbah Giyem. Seorang pedagang pecel di sana. Ternyata rumah ini dibangun untuk membantu warga yang rumahnya rusak akibat gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan organisasi Domes for the World membangun sebuah pemukiman baru untuk menggantikan rumah-rumah yang hancur. Maka dibangunlah 80 bangunan berbentuk
bunder (warga sekitar menyebutnya rumah bunder). 80 bangunan ini termasuk diantaranya 70 bangunan untuk rumah warga dan sisanya untuk MCK, masjid, aula, dan puskesmas. Satu info lagi yang membuat gue tercengang, ternyata pemukiman seperti ini hanya ada 1 di Asia, yaitu di New Ngelepen. New Ngelepen adalah nama resmi pemukiman ini.
|
Aula tempat dilaksanakannya berbagai acara di pemukiman ini |
|
Galeri Dome, unik ya! |
Masih ditemani rintik-rintik hujan, gue mengunjungi semua sudut dan memotret keunikan pemukiman ini. Sayangnya kebanyakan warga berada di dalam rumah. Padahal gue mau banget melihat keseharian mereka, mungkin dengan anak-anak yang bermain di luar, ibu-ibu yang saling bercengkrama, dan bapak-bapaknya yang bercocok tanam. Tapi, saat ini semuanya sepi, mungkin karena hujan.
|
Jalanan yang basah menambah romantisme pemukiman ini |
Satu hal yang agak miris. Sudah 7 tahun rumah-rumah ini berdiri. Banyak tembok-tembok rumah yang sudah retak, cat-cat yang memudar, dan beberapa fasilitas yang rusak. Gue belum tahu apakah masih ada pembinaan dari yayasan yang bersangkutan, tapi menurut gue, 3 hal itu haruslah diperbaiki dan diperbarui. Jika 3 hal itu bisa diperbaiki, maka gue yakin, pemukiman Rumah Teletubbies ini akan lebih mendunia, akan lebih banyak pengunjung yang secara otomatis dapat meningkatkan kesejahteraan warganya, para warga juga bisa membuat ekonomi kreatif khas daerah, uwhh pasti akan sangat berkembang.
Oh iya, jika ada pengunjung yang ingin bermalam di rumah dome ini bisa, lho, Biayanya sekitar Rp120.000 (include makan 2x, minum sepuasnya, dan tentunya bisa merasakan tinggal di Rumah Teletubbies hehehe. Siapa mau coba? Silakan silakan. Jangan lupa juga ya membeli pernak-pernik yang dijual di sana, untuk support ekonomi warga sekitar
J.
0 komentar:
Posting Komentar