Bangkok at night |
Biar gue perjelas nih ceritanya. Jadi, pada hari kedua di Bangkok, gue menuju stasiun kereta api Hua Lamphong untuk membeli tiket kereta No.35 dari Bangkok ke Penang (Malaysia). Tetapi setelah gue mau beli, ternyata tiket pada tanggal 2 Februari sudah ludes terjual. Oke gue mundurin tanggalnya, di cek lah tanggal 3,4,5 dan ternyata sudah ludes terjual juga, men! Gila sadis ini kayak kereta ekonomi di Indonesia aja, harus beli 7 hari sebelum keberangkatan. Setelah di cek tanggal 6, akhirnya tiket ada dan hanya tersisa 6 kursi. Tanpa mikir terlalu lama, gue beli lah tiket menuju Penang pada tanggal 6 Februari. Dengan kata lain, gue di Malaysia hanya 4 hari, coy L. Setelah itu baru gue melihat keseluruhan ittinerary. Hanya 4 hari di Malaysia? Mana mungkin dalam 4 hari itu bisa mengunjungi 3 kota (Penang, Melaka, Kuala Lumpur) yang gue rencanakan. Harus ada yang dikorbankan. Dari segi keuangan dan keefektifan waktu, gue akhirnya menghilangkan Melaka dari daftar kota yang akan gue kunjungi. Hm agak kecewa juga sih. Berarti gue hanya mengunjungi Penang dan Kuala Lumpur. Karena di postingan sebelumnya juga gue bilang bahwa gue belum mendapatkan host di Penang, jadi gue memutuskan untuk tidak bermalam di Penang. Dengan semua ini, dapat disimpulkan bahwa gue akan menjelajah Bangkok selama 10 hari (27 Jan-6 Feb), mengunjungi Penang 1 hari (7 Feb) dan Kuala Lumpur 2 hari (8-9 Feb), untuk hari terakhir (10 Feb) gak gue hitung karena pada pagi harinya gue langsung ke bandara untuk kembali ke Indonesia.
Buat teman-teman yang ingin menempuh perjalanan dari Bangkok ke Penang dengan menggunakan kereta api, lebih baik memesan lebih awal sekitar seminggu sebelum keberangkatan di stasiun kereta api mana saja di Thailand (tidak harus di Bangkok) atau bisa juga membelinya secara online. Nah kalau pembelian secara online, gue belum tau bagaimana prosesnya, karena jujur, web kereta api Thailand agak susah dimengerti dengan bahasa Inggris yang terbatas di web-nya.
Di Bangkok ini, gue akan tinggal di sebuah kondominium apartemen seorang teman dari Indonesia. Dia adalah mba Sabrina, teman sesama couchsurfer dari Yogyakarta yang sekarang menetap di Bangkok untuk bekerja di sebuah travel agent internasional. Alhamdulillah mba Sabrina banyak membantu gue selama di Bangkok, dari menemani makan sepulang kerja, memberi saran, saling tukar pengalaman, dan juga pergi bersama-sama menjelajah Bangkok.
Selama gue di Phuket gue gak beli kartu lokal, karena di rumah host gue sudah ada wi-fi. Begitu juga di Bangkok, gue gak beli walaupun di rumah host di sini gak ada wi-fi. Tapi di semua mall dan cafe terdapat wi-fi. Tidak semua wi-fi gratis lho, maka dari itu carilah wi-fi yang gratis! haha.
Transportasi
Bangkok kalo pagi berkabut lho |
Banyak yang mengantri ojek, (maaf nge-blur) |
Di Bangkok ada macet juga |
Peta jalur MRT dan BTS Bangkok |
BTS On Nut Station Stasiun penuh kenangan buat gue |
MRT Silom Station |
Moda transportasi yang paling gue sukai di Bangkok adalah Chao Phraya Express Boat! Kita bisa menikmati kota Bangkok di sebuah kapal. Itu sangat mengesankan buat gue. Sebuah sungai tepat di tengah kota metropolitan yang sangat besar dan bisa dikelola dengan sangat baik oleh pemerintah. Jarang gue lihat ada sampah berserakan di sungai. Bangunan di bantaran sungainya pun sangat rapih. Sungai ini juga melintasi berbagai hotel mewah dan tempat wisata yang sangat terkenal di Thailand seperti Wat Pho, Wat Arun, Grand Palace, Khao San Road, dan masih banyak lagi. Seandainya sungai di Jakarta bersih seperti ini....
Peta jalur Chao Phraya River Boat |
Perlu diingat, bahwa kapal yang sering digunakan oleh wisatawan asing adalah kapal berbendera oranye. Jadi, naiklah kapal tersebut, karena kapal tersebut berhenti di dermaga yang berdekatan dengan tempat wisata. Biaya sekali jalan 40 Baht. Jika lo mau beli daily pass bisa, harganya 150 Baht. Bisa puas seharian naik ini dah. Kapal ini berhenti beroperasi pukul 21.30 waktu setempat, gue lupa bukanya pukul berapa. Jadi harus diingat ya jangan sampai terlalu malam, bisa rempong dah pulangnya kalo udah lewat jam tersebut.
Kapal berbendera oranye |
Nah kalo ini kapal berbendera biru, kapal penumpang biasa |
Gue suka pemandangan ini |
Nah ini kereta Bangkok-Penang |
(Atas) Siang hari (Bawah) Malam hari |
Kita akan mendapatkan fasilitas yang memadai di kereta ini. Fasilitas tempat duduk yang bisa dirombak menjadi tempat tidur pada malam hari dengan bantal dan selimut sudah mampu membuat perjalanan kita menjadi nyaman. Terdapat pula restorasi dengan makanan yang mahal, wastafel, dan juga kamar mandi yang bersih. Saran kalau naik kereta api, lebih baik membeli makanan sebelum berangkat seperti roti dan nasi bungkus. Karena harga makanan di kereta terbilang mahal untuk seorang backpacker. Tetapi kalau sudah hampir sampai perbatasan Thailand-Malaysia, sering kali terdapat penjual makanan yang masuk ke dalam kereta. Nah pada waktu itu gue membeli nasi ayam seharga 40 Baht (harga normal makan di Thailand).
Ada wastafel untuk cuci muka dan tangan, buat wudhu juga bisa |
Kamar mandinya nih |
Banyak tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi dan juga sebagai surga belanja di Bangkok. Seperti Wat Pho yaitu kuil tempat patung Buddha tidur berada, Wat Arun yang terkenal akan tangganya yang curam, Grand Palace, Wat Saket, Khaosan Road, Lumphini Park, Dusit Palace, National Museum, China Town, Chatuchak Weekend Market, dll.
Dalam 10 hari ini, gue gak mengunjungi semuanya karena masalah budget. Contohnya Grand Palace, harga tiket ke tempat tesebut adalah 500 Baht. 500 Baht untuk gue bisa buat makan 6 hari, cuy. Ya maklum, 10 hari di Bangkok dengan kondisi uang yang gue bawa hanya untuk 3 hari di Bangkok agak membingungkan gue. Jadilah dalam 10 hari ini, gue mengunjungi semua tempat yang gue sebut tadi kecuali Wat Saket, Grand Palace, Dusit Palace, dan National Museum.
Jadi gue jelasin tempat yang gue kunjungi aja ya hehe.
1. Wat Pho
Wat Pho adalah sebuah kuil terkenal dengan Sleeping Buddha-nya. Biaya masuk ke tempat ini adalah 100 Baht. Untuk orang lokal Thailand, biaya masuk gratis. Buat lo yang mau pura-pura jadi orang lokal boleeeh. Asal harus fasih berbahasa Thai dan mungkin harus punya kartu identitas semacam KTP-nya Thailand haha. Untuk menuju tempat ini sangat mudah. Jika tempat lo jauh dari Chao Phraya River, naiklah dahulu BTS dan turun di BTS Saphan Taksin. BTS Saphan Taksin terkoneksi langsung dengan Sathorn Pier (Pier = Dermaga). Dari Sathorn Pier naiklah kapal berbendera oranye ke arah utara dan berhenti di Tha Tien Pier. Setelah sampai dermaga, ikuti jalan keluar menuju jalan raya. Di sebelah kanan sudah terlihat bangunan megah dengan tembok besar, itulah Wat Pho. Buat yang mau ke sini harus berpakaian sopan ya, guys. Minimal baju selengan dan celana selutut. Topi juga harus dilepas. Di Wat Pho terdapat free wifi selama 1 jam. Caranya, carilah booth yang melayani free wifi (gak jauh dari pintu keluar) dan cukup mengisi data diri di sana. Nanti akan diberikan username dan password. Yang jaga di booth itu adalah siswi-siswi SMA setempat. Jadi kalo lo mau minta sekalian pin bb atau id line mereka boleeeeh, free juga kok haha.
How big He is! |
Disediakan jubah untuk yang berpakaian kurang sopan |
Stunning architecture! |
3 different Buddhas |
Time to relax under the wat |
Wat Arun dikenal juga sebagai The Temple of the Dawn. Tempat ini berada di distrik Thonburi. Sangat mudah untuk dicapai dari Chao Phraya River karena letaknya yang tepat di pinggir sungai. Kalau lo sudah mencapai Tha Tien Pier. Dari sana lo hanya cukup menyeberang sungai menggunakan Cross River Ferries dengan harga hanya 3 Baht.
Gue kaget banget penjual-penjual di sini ternyata bisa berbahasa Indonesia. Di sini disediakan juga baju adat Thailand yang bisa disewa. Dengan harga 100 Baht lo bisa pakai baju adatnya dan foto dengan pose sesuka lo, pun tidak dibatasi waktunya. Jadi puas-puasin deh hehe.
Harga masuk ke Wat Arun hanya 50 Baht. Harus berpakaian sopan juga kalau ingin berkunjung ke sini. Yang paling unik adalah tangga menuju puncak kuil ini cukup curam! Wow naiknya sih biasa aja, pas turun ituloh, liat ke bawah langsung ser-ser-an jantung hahaha, keren lah!
Wat Arun |
3. Khaosan Road
Kampungnya para backpacker. Iya, banyak yang menyebut tempat ini kampungnya para backpacker. Tempat ini seperti Bang La Road di Patong, Phuket. Sebuah jalan yang ditutup untuk kendaraan bermotor dan hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Banyak juga hostel-hostel di daerah ini. Gue rekomendasiin dah kalo mau belanja di sini, tapi jangan gembor-gembor ya belanjanya. Masih ada tempat yang namanya Chatuchak Weekend Market, surga bagi lo yang ngaku shoppaholic.
Cara menuju tempat ini yang termudah adalah naik Chao Phraya Express Boat dan turun di Phra Arthit Pier (setelah Tha Tien Pier).
Persimpangan yang ada gajahnya, entah kenapa terlihat keren banget persimpangan ini |
Khaosan Road |
Gue ke tempat ini diajak oleh mba Sabrina untuk merayakan Chinnese New Year bersama teman-teman couchsurfers dan juga rekan kerja mba Sabrina. Dan wow ini adalah perayaan Imlek terbesar yang pernah gue ikuti. Di sini, di sepanjang jalan rameeeee banget orang-orang. Ada sekitar 15 orang yang ikut di rombongan ini. Yang gue kenal ada mba Sabrina, Max, Loren, Thomas, Marah, Nuch, Dominika, dll. Mereka semua dari berbagai negara, ada Indonesia, Thailand, Maroko, Perancis, Jerman, dan Amerika.
Perayaan dilakukan dengan makan bersama. Di sini kami berbincang dengan segala topik. Topik yang bikin gue aneh adalah saat membicarakan facebook, mereka semua kaget kalau rata-rata orang Indonesia mempunyai teman di facebook sampai ribuan hahaha.
Di sini uang gue langsung ludes. Yaiyalah, banyak banget makanan yang dipesan. Kami membayar 230 Baht per-orangnya. Buset uang segitu bisa buat 6 kali makan tuh huhu. Agak nyesel tapi gapapa, sisi positifnya adalah bertambah teman, sukur-sukur bisa numpang pas gue main ke negaranya masing-masing hihi.
Chinnese New Year in China Town Bangkok |
International Chinnese New Year :D |
Peta Chatuchak Weekend Market |
Jangan salah fokus yak |
6. Lumphini Park
Tempat ini adalah taman untuk berolahraga seperti jogging, senam, dan olahraga lainnya. Banyak juga orang-orang yang sekedar santai atau menikmati waktu bersama orang yang di sayang. Pemandangannya juga keren, gedung-gedung tinggi berjejeran. Tempatnya cozy banget. Cocok buat pacaran. Seandainya......
Lumpini Park |
NB:
Website BTS : http://www.bts.co.th/
Website MRT: http://www.bangkokmetro.co.th/?Lang=En
Website Chao Phraya Boat: http://www.chaophrayaexpressboat.com/en/home/
Website Kereta Api Thailand: http://www.thairailways.com/
mau donk cp ny mb sabrina... rencana akhir sptember kesana
BalasHapus@Didiet waah sepertinya gak bisa mas hehe. Coba join aja forum couchsurfing.org siapa tau dapat host di sana. Keep traveling! :D
BalasHapusdari bangkok bisa ke penang langsung yah? enak banget yah. jadi gk perlu habisin uang pesawat lagi
BalasHapusBisa dong ;) Naik kereta No.35 Bangkok-Butterworth. Dijamin perjalanan kamu akan menyenangkan! Hehe
HapusHalo mas Alek,
HapusUntuk pembelian tiket kereta IE 35 ini bisa online atau harus langsung di stasiun? Karena saya kesulitan untuk info booking online.
memang banyak sekali tempat wisata di bangkok yang bisa kita kunjungi..
BalasHapusBanyak gaaaaan, tahan lama lah pokoknya #eh
HapusLebih worth liburan ke thailand apa singapura ya? Jika rencananya mau mengunjungi malaysia dan salah satu negara tsb hehe
BalasHapusKalo pendapat saya pribadi jelas Thailand kak. Karena budaya di sana emang agak berbeda kek Indonesia. Yakinlah petualangan lebih seru hehe
Hapus