Nah, jadi mereka merupakan komunitas Free Traveler dari Russia. Pada awalnya gue ngeri sob, takutnya mereka gangster gitu. Ehhh ternyata mereka baik pake banget! Terutama host Couchsurfing gue, Salavat. Dia mengenalkan salah satu teknik/cara yang bisa mengurangi biaya pengeluaran pada saat traveling, yaitu hitchhike. Bahkan gue sempat diajak untuk hitchhike bareng ketika kita berencana untuk pergi ke suatu pantai tersembunyi di Phuket. Tapi pada saat itu nyali gue masih ciut dan memilih untuk naik motor saja.
Setahun kemudian, tepatnya pada pertengahan tahun 2015. Salavat dan komunitas Free Traveler-nya datang dan singgah di Yogyakarta selama dua bulan. Wuihhhh takdir mempertemukan kita lagi. Bukan hanya anggotanya saja, melainkan juga empunya komunitas ini datang! Anton Krotov namanya.
Anton Krotov (paling kanan) pada saat kelas traveling di Yogyakarta |
Beberapa kali, Anton Krotov mengadakan event kelas traveling. Wuih sadap gak tuh, traveling aja ada kelasnya, semacam mata kuliah yak hahaha. Gue gak menyia-nyiakan kesempatan ini dong, jadi gue pun hadir dalam kelas traveling-nya. Salah satunya adalah bagaimana cara hitchhike yang baik dan benar. Ternyata si Anton Krotov juga menulis beberapa buku tentang hitchhike dan gue beruntung dapat buku tersebut secara gratis, dalam bahasa Inggris tentunya. Setelah teori di dapat, akhirnya gue ditemani Salavat dan istrinya, Irina mencoba untuk hitchhike dari Terminal Giwangan Yogyakarta ke Gunung Api Purba Nglanggeran. Dannn asik banget pengalaman hitchhike pertama gue!
Orang ganteng, Salavat, dan Irina |
Biasanya seorang hitchhiker membawa secarik kertas seukuran A3, papan, atau potongan kardus bertuliskan tujuan kemana mereka akan pergi. Tetapi juga ada yang tidak menggunakan media tersebut, melainkan hanya menjulurkan tangan mereka ke arah dalam jalan, seperti memberikan tanda ‘hi driver, please stop, we need a lift in your car’.
Berdasarkan ilmu teori dan praktik yang gue terima, berikut adalah tips dan how to hitchhike versi Journey of Alek dan bukunya Anton Krotov, A Practical Guide Book for Free Travelers.
- Rencanakan perjalanan.
Sebelum turun ke jalan dan mencoba hitchhike, lo harus sudah tau kemana tujuan lo selanjutnya. Bukan hanya kota tujuan, melainkan jalan mana yang akan ditempuh. Pilihlah jalan yang tidak terlalu ramai, juga yang tidak terlalu sepi. Jika kalian berencana untuk berpindah kota, lebih baik pilih jalan yang sejalur ke kota yang kalian tuju (yaiyalah).
Oiyah, hitchhike akan lebih manjur ketika dilakukan di pingiran kota, jangan di dalam kota karena pasti akan sangat sibuk arus kendaraannya.
Setelah menentukan jalur dan sebelum menuju ke sana. Pastikan bahwa lo udah keren, wangi, dan rapih. Karena bagaimanapun, semua orang gak suka orang asing yang masuk ke dalam mobilnya dalam kondisi kucel, kumel, dan bau ketek.
Note: Pakai baju cerah lebih bagus, supaya lebih terlihat dan keliatan lebih cheerful gitu.
- Tentukan spot dimana kalian akan berdiri.
Ini sangat krusial. Tempat dimana kalian berdiri akan sangat menentukan keberhasilan kalian dalam menghentikan kendaraan yang lewat. Pilihlah spot yang tepat supaya pengemudi bisa melihat lo dengan jelas. Juga berdirilah di tempat yang kendaraan bisa berhenti, it means berilah ruang untuk kendaraan berhenti sekitar kurang lebih 5 meter dari tempat lo berdiri.
Kalau lo belum menenemukan spot yang tepat, berjalanlah beberapa meter untuk benar-benar mendapatkan spot yang strategis. Jangan males jalan! Daripada lo nunggu lama di spot yang gak bagus yakan.
Spot yang gak bagus untuk hitchhike diantaranya jembatan, terowongan, tanda dilarang berhenti, tikungan, jalan menanjak, jalan menurun, jalan hidupku tanpa dirimu (halah), dll.
Spot yang bagus untuk hitchhike diantaranya persimpangan/pertigaan/perempatan yang ada lampu lalu lintasnya, penyeberangan rel kereta api (lo bisa approach mobil-mobil yang berhenti pada saat nunggu kereta lewat), exit rest area, pintu masuk/keluar pelabuhan, dll.
- Cara memberhentikan mobil.
Lo udah di jalur yang tepat, udah berdiri di spot yang tepat, terus selanjutnya apa? Ya berhentiin mobil yang lewat dong. Perkara kalian mau menggunakan media kertas/papan/kardus atau hanya menjulurkan tangan, itu tergantung selera. Tapi yang terpenting adalah appereance lo saat berdiri. Lo harus terlihat ramah dan berilah senyuman terindah lo ke pengemudi dan tatap matanya, jangan dadanya, jangan. Lewat tatapan mata dan senyuman, seakan-akan lo berkata ke pengemudi, ‘Hallo I’m a nice guy, please look after me and stop for a while’.
Ketika mobil itu terus jalan, hadap ke belakang dan terus lihat mobil itu sampai benar-benar mobil itu gak berhenti. Karena bisa saja, si pengemudi mikir lama dulu baru berhenti agak jauh dari tempat lo berdiri.
Di tahap ini, lo harus yakin dan berpikiran positif. Jangan sampe, baru dilewatin 10-30 mobil, lo udah nyerah. Terus berusaha! Kalau capek, istirahat, minum air, air kobokan.Semangat kakakkkk! (Sumber foto www.gapyear.com) - Mobil berhenti! Terus harus bilang apa ke pengemudi?
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti dan bertanya, “Ngopo kowe mas?”. Jangan lo bilang, “Saya jomblo pak, mungkin punya anak perempuan yang jomblo juga?“. Dan seketika lo ditabrak itu mobil.
Ketika ada pengemudi yang berhenti, hampiri mobil itu dan bilang beberapa kalimat pamungkas, berikut adalah beberapa kalimat pamungkas yang gue ambil dari buku Anton Krotov, (1) “Good morning, can you give me a lift down this road?“, (2) “Well, actually I want to go to Moscow, but any place in that direction is okay.“, (3) “Could you take me some distance in the direction of Moscow?”.
Dan ketika si pengemudi mengindikasikan untuk membayar jika lo ikut menumpang, lo bisa tambahkan kalimat, “I’ve nothing to pay with”, “For free”, atau kalimat lainnya tergantung kondisi saat itu.
Satu tips lagi! Jika lo menggunakan bahasa setempat, itu akan meningkatkan presentase keberhasilan hitchhike lo! Contohnya ketika lo lagi ada di Russia, ya pelajari bahasa Russia untuk beberapa kalimat di atas. Begitu juga ketika lo berada di Jerman, Italia, Jepang, dll. Juga gunakanlah bahasa daerah yang paling sopan jika lo ber-hitchhike-ria di suatu daerah di Indonesia.
Contohnya gue ketika melakukan hitchhike di Jepang, gue pelajari beberapa kalimat tersebut. Kalimat pamungkas gue ketika hitchhike di Jepang yaitu, “Sumimasen, Kyoto ni ikimasuka? Kyoto made nosete kudasai“.
- Searah dan lo diizinkan untuk masuk ke mobil!
Akhirnya ketika si pengemudi mengangguk, menunjukkan jempol ke kursi belakang, dan berkata, “Come in“, tandanya lo sukses! Sekarang lo sudah di dalam mobil, terus apa yang lo lakuin?
Satu hal yang jangan kalian lakukan: tidur. Jangan sampe dah! Enak bener udah dapet tumpangan gratis, tidur pula. Kenapa? Karena bisa saja si pengemudi mengizinkan lo numpang ya untuk menemani ngobrol supaya si pengemudi gak ngantuk.
Jadi, ceritakanlah pengalaman perjalanan kalian, ceritakan apa itu hitchhike, kenapa lo melakukan hitchhike, apa yang akan lo lakukan di kota tujuan lo berikutnya, lemparlah beberapa jokes, kalau lo bawa makanan, berbagilah dengan si pengemudi, kalau lo bawa flashdisk yang berisi lagu-lagu daerah/negara asal lo, tawarkan untuk mendengarkan bersama-sama, dan banyak hal yang bisa lo lakukan dengan si pengemudi. Kecuali jangan lo tiru Fake Taxi ye, bahaya itu hahaha .
- Sampai tempat tujuan.
Setelah perjalanan beberapa jam dan beberapa kilometer, akhirnya lo sampai di tujuan yang telah disepakati. Jangan lo turun dulu. Lo ucapkan terimakasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada si pengemudi dan bilang maaf sudah merepotkan. Kalau tips dari gue sih, bawalah beberapa souvenir dari daerah/negara asal lo dan berilah ke si pengemudi. Niscaya, pengemudi itu akan sangat senang.
Let’s do it with joy! Semoga artikel hitchhike ini bisa membantu kalian yang baru akan memulai dan memberanikan diri untuk melakukan hitchhike. Seriously, hitchhike bikin nagih!
NB: Bagi teman-teman yang pernah punya pengalaman hitchhike bisa loh di share juga di kolom komentar, entah pengalaman menyenangkan atau bahkan pengalaman buruk saat sedang hitchhike bisa banget diceritain..
Pake mention Fake Taxi pula ni bocah (,--)
BalasHapusKamu hitchhike nya berapa kali pas di Jepang Lek?
Hahahaha laaaah kamu juga tau mba, itu lebih 'dipertanyakan'... Hitchhike di Jepang 4 kali hehew. Monggo nantikan postingan selanjutnya. Akan saya kupas tuntas cerita hitchhike di Jepang. Wohooo
Hapusmantap broo jadi penasaran. ane malah disuru terjemahin bukunya si Anton itu ke bhs Indonesia. hahaaa
BalasHapusWahhaa keren bro, udah sampai mana terjemahannya?
HapusTips: Kalau kamu hithing di Jepang lagi mending bilang gini lek, "namahe sayahe alek-san, rambuto sayahe kribuo bangeto, haik,,". Dijamin orang jepang bakal bilang, "koe ki ngomong opo to, leeee?"
BalasHapusIki sopoooo? -___- tapi boleh juga tuh dicoba, paling2 nanti rambut saya di bonding gratis ahaha
Hapusgaya penulisan lo keren lek.
BalasHapusmanteplah ilmunya lumayan buat gua praktekin haha
Haha sippp ndre semoga sukses lah dicoba
HapusHaha sippp ndre semoga sukses lah dicoba
HapusSeru ya Lek...! kalau misal numpang mobil sayur di tengah jalan, pas di Pangalengan gitu, itungannya hitchike juga gak? apa enaknya disebut 'numpang' aja ya, hahaha...
BalasHapusSejatinya hitchhike dalam bahasa Indonesia itu numpang bang hahaha, jadi sah sah aja mau disebut itu :p
Hapustadinya saya bingung hitchhike itu apa, ternyata sama dengan numpang toh.. hhe
BalasHapus