China Town Bangkok (√)
China Town Semarang (√)
China Town Jakarta (x)
Sebagai warga Jakarta, gue merasa gagal karena belum pernah menyambangi China Town di kota sendiri, sedangkan China Town kota lain bahkan negara lain, pernah gue sambangi. Lebih merasa bersalah lagi karena letak China Town Jakarta ini gak terlalu jauh dari tempat tinggal gue. China Town Jakarta sendiri merupakan sebuah kawasan Pecinan yang banyak ditinggali oleh etnis Tionghoa. Letak China Town Jakarta berada di Glodok, Jakarta Barat.
Adalah Jakarta Good Guide yang menjadi pencerah gue saat itu, karena mereka akan mengadakan free walking tour ke China Town Jakarta. Pada walking tour kali ini, Jakarta Good Guide digandeng oleh Wisata Sekolah. Wisata Sekolah yang juga sedang berulang tahun ke-3 menjadi sponsor utama acara gratis ini. Ah pokoknya mereka keren!
Total peserta dalam walking tour ini ada sekitar 30 orang dan dibagi menjadi 6 kelompok. Gue yang termasuk paling awal datangnya masuk ke kelompok 1. Seven Eleven Hotel Novotel Gajah Mada menjadi meeting point kami pada hari itu.
Jalan-Jalan Dimulai
Dimulailah China Town walking tour ini dari sebuah bangunan cagar budaya yang terletak satu lokasi dengan Hotel Novotel. Nama gedung tersebut adalah Candra Naya. Candra Naya ini dahulunya merupakan kediaman dari Khow Kim An. Khow Kim An pada zaman kolonial Belanda merupakan mayor/pemimpin etnis Tionghoa. Namun, pada zaman kolonial Jepang, Khow Kim An ditahan dan akhirnya meninggal di sel tahanan pada Februari 1945.
Setelah sejak itu, bangunan ini digunakan oleh Asosiasi Xin Ming (perkumpulan sosial etnis Tionghoa) yang memanfaatkan bangunan ini sebagai pondok mereka. Kemudian pada masa pemerintahan Soeharto, semua etnis Tionghoa harus mengganti nama mereka menjadi nama lokal Indonesia. Sejak itulah Asosiasi Xin Ming merubah nama menjadi Candra Naya. Maka sekarang nama bangunan ini dikenal dengan Candra Naya.
Candra Naya, sebuah bangunan bersejarah yang dikelilingi bangunan modern |
Setelah puas menjelajah Kompleks Cagar Budaya Candra Naya, kami melanjutkan perjalanan ke Daerah Pecinan Jakarta a.k.a China Town Jakarta yang terletak di sepanjang Jalan Kemenangan III Glodok/Petak Sembilan. Untuk menyusuri tempat ini, memang lebih enak jika berjalan kaki. Karena selain jalan di Petak Sembilan cukup sempit, kita juga akan lebih leluasa dalam menikmati suasana khas daerah pecinan dan juga bisa berinteraksi langsung dengan pedagang sekitar.
Suasana pecinan yang khas di Petak Sembilan |
Wisata Tempat Ibadah
Letaknya hampir di ujung Petak Sembilan, kami berkunjung ke Vihara Darma Bhakti yang juga merupakan destinasi ke-3 walking tour ini. Vihara Darma Bhakti merupakan vihara yang cukup terkenal di Jakarta. Usianya sudah sekitar 400 tahun sejak didirikan. Vihara Dharma Bakti ini juga dikenal oleh masyarakat dengan nama Vihara Petak Sembilan. Sayangnya pada tanggal 2 Maret 2015, vihara ini terbakar dan menghanguskan satu bagian gedung dan banyak patung dewa. Untung saja hanya satu bagian yang terbakar, jadi vihara ini masih bisa digunakan untuk sembahyang.
Selanjutnya kami berkunjung ke Gereja Katholik Santa Maria de Fatima, letaknya tak jauh dari Vihara Darma Bhakti. Keunikan dari gereja ini adalah meskipun digunakan oleh umat khatolik, namun gereja ini dibangun dengan arsitektur khas Tionghoa. Berada di kawasan Pecinan yang mayoritas warganya merupakan penganut Budha dan Konghucu, gereja ini tetap berdiri kokoh sejak sekitar 1953. Ini merupakan bukti bahwa kerukuran beragama di wilayah ini sangat dijunjung tinggi.
Terlihat salah satu umat sedang berdoa, damai rasanya |
Saatnya Memanjakan Perut
“Nah, ini adalah vihara terakhir yang kita kunjungi. Untuk selanjutnya kita akan mengunjungi sebuah gang dengan banyaknya pedangan-pedagang makanan yang khas di Pecinan Jakarta ini, namanya adalah Gang Gloria!“, kata kakak pemandu. Mulailah terlihat wajah sumringah para peserta yang kayaknya sudah pada kelaparan, termasuk gue haha. Gang Gloria di kawasan pecinan ini memang sudah cukup terkenal bagi mereka yang suka kulineran.
Gang Gloria yang melegenda dengan kuliner khas pecinan |
Lo harus datang pagi-pagi jika tidak mau kehabisan kopinya! |
Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Sengatan sinar matahari pun sudah mulai terasa panas. Diujung Gang Gloria, kami berkumpul dan mengakhiri China Town Jakarta walking tour ini. Tak lupa untuk berselfie ria bersama-sama untuk mengabadikan momen ini. Sebelum bubar, pihak Jakarta Good Guide dan Wisata Sekolah mengucapkan terima kasih atas partisipasi para peserta. Mereka juga mengumumkan bahwa akan ada lomba foto. Foto yang akan dinilai adalah foto-foto dari hasil China Town Jakarta walking tour ini. Hadiahnya cukup menggiurkan, lho! Yaitu berlibur ke Pulau Sangiang di Banten. Aaakkk ini yang gue suka. Jalan-jalan gratisan haha.
Sewaktu gue menulis tulisan ini, pemenang lomba foto sudah diumumkan dan pemenangnya adalah.......jeng jeng......gue!!! hahaha. Alhamdulillah yah. Untuk postingan berlibur ke Pulau Sangiang Banten akan gue ceritakan di postingan selanjutnya. Ciao!!
By the way, foto ini yang berhasil membawa gue ke Pulau Sangiang, yeay! Lokasi foto ini ada di sebelah kanan Candra Naya |
Saya tertarik dengan tulisan anda yang mengenai "China Town Jakarta Walking Tour; Mulai dari Bangunan Bersejarah Sampai Kulineran!".
BalasHapusSaya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Pariwisata yang bisa anda kunjungi di Pariwisata Indonesia
Saya tertarik dengan tulisan anda yang mengenai "China Town Jakarta Walking Tour; Mulai dari Bangunan Bersejarah Sampai Kulineran!".
BalasHapusSaya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Pariwisata yang bisa anda kunjungi di Pariwisata Indonesia
wahh kalau mau kopinya harus datang pagi-pagi ya biar gak kehabisan..
BalasHapus